masalah masalah pada sistem perekonomian

halo sobat reader dalam dan luar negri,, dikarenakan saya sudah kuliah dan tidak lagi smp atau sma, postingan saya jadi agak lebih rumit sampai sampai saya sendiri tidak memahami apa yang saya upload padahal saya kerjakan sendiri hehe

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
 Perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan karakteristik tersebut orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompok saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain apalagi demi keuntungan. Semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakkan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem, barter pada jaman dahulu tidak dapat lagi dipertahankan, kerena banyak hambatan yang dihadapi.
Sebagai mahluk sosial manusia setiap hari tidak akan lepas dari kegiatan ekonomi, sebisa mungkin memenuhi kebutuhanya guna kelangsungan hidup.  Dewasa kini penduduk semakin banyak, perkembangan ekonomi  yang semakin pesat, mulai dari individu , perusahaan maupun masyarakat. Kebutuhan yang tak terbatas akan tetapi alat pemuas kebutuhan baik berupa barang atau jasa yang terbatas. Hal ini membuat individu, perusahaan, dan masyarakat secara keseluruhan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan yang tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan baik berupa barang atau jasa yang terbatas hal ini menimbulkan tidak adanya keseimbangan, sehingga menimbulkan masalah-masalah ekonomi
2.      Rumusan masalah
a)      apa sajakah masala-masalah ekonomi ?
b)      apa sajakah pengertian dan sistem ekonomi ?
c)      dan bagaimana keterkaitan antara masalah ekonomi dan sistam ekonomi ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Masalah-Masalah Ekonomi
 Pokok ekonomi dibagi menjadi dua yaitu, masalah ekonomi klasik dan masalah ekonomi modern :
a. Menurut Teori Klasik, yang dipelopori oleh Adam Smith terdiri dari :
1.Produksi adalah segala tindakan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna / manfaat dari suatu barang. , masalah produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan jasa) apa yang akan diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi, menggunakan berapa tenaga kerja. Dalam kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara penggunaan bahan mentah, peralatan (modal), tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan kapasitas produksi atau kemampuan memproduksi barang dan jasa. Karena sifat manusia yang tidak pernah mengalami tingkat kepuasan yang hakiki, maka berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah mencukupi kebutuhan manusia; sehingga selama itu pula produksi menjadi masalah pokok ekonomi.[1]
2.Distribusi adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau menyalurkan barang hasil produksi dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen akhir/pemakai. Yang termasuk kegiatan distribusi diantaranya : Pengemasan, pensortiran/pemilahan, pengepakan, penyimpanan/pergudangan, pengangkutan, dll
Distribusi dapat dibedakan menjadi 2 cara :
      Distribusi langsung, dimana barang hasil produksi langsung disalurkan ke konsumen akhir/pemakai.
      Distribusi tidak langsung, dimana dalam penyalurannya melalui beberapa perantara, seperti : agen, grosir, eksportir, importir, komisioner, makelar, pedagang eceran, dll. Semakin panjang mata rantai penyaluran sangat dimungkinkan harga yang ditanggung konsumen akhir lebih mahal.
3.Konsumsi adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang. Setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh kebutuhan-kebutuhan atau keinginannya dalam menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak digunakan atau dikonsumsi
Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor :
1. Faktor Internal, seperti : pendapatan, selera karakter, kepribadian, motivasi.
2. Faktor Eksternal, seperti : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status sosial, kebijakan pemerintah, dll.[2]
b. Menurut Teori Modern, menurut Paul A Samuelson, seorang pakar ekonomi, membedakan masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian, yaitu :
1. Apa yang akan diproduksi (What) Karena keterbatasan sumber daya faktor produksi, maka harus hal yang tidak mungkin akan memproduksi sebanyak-banyaknya, maka harus dilakukan pemilihan barang apa yang harus diproduksi serta berapa jumlahnya.  Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi. Suatu masyarakat ekonomi harus menentukan barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi, barang dan jasa mana yang akan diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi kemudian, serta barang dan jasa apa yang tidak dapat diproduksi. Ini merupakan masalah bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada (sumber daya alam, manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.[3]
2. Bagaimana proses produksinya (How). Hal ini sangat tergantung dari ketersediaan sumber daya faktor produksi dari setiap wilayah/negara. Bagi negara maju akan menggunakan faktor produksi padat modal dengan teknologi majunya, sementara bagi negara yang berkembang akan menerapkan teknologi menengah tanpa mengesampingkan pendayagunaan sumber daya manusia yang ada sehingga tidak terjadi pengangguran yang tinggi.
3. Untuk siapa hasil produksi ditujukan (for Whom). Untuk masalah yang satu ini, pertimbangan ditujukan bagaimana caranya agar hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan utama masyarakat serta dengan tingkat harga yang terjangkau oleh masyarakat yang menjadi pangsa pasarnya.
B.     Pengertian Sistem Ekonomi Dan Macam-Macam Sistem Ekonomi
a.         Pengertian sitem ekonomi
Sistem ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh negara untuk mengalokasikan sumber dayanya untuk kedua individu dan organisasi di negeri ini.
Berikut Adalah Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Para Ahli :
1. Menurut Dumairy (1966)
Sistem ekonomi adalah sistem yang mengatur dan hubungan ekonomi antara manusia dan pembentukan kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, maka dikatakan juga bahwa sistem ekonomi tidak harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan pandangan mereka, pola dan filsafat hidup di mana dia beristirahat.[4]
2. Menurut Gilarso (1992 : 486)
Sistem ekonomi adalah cara untuk mengkoordinasikan perilaku keseluruhan masyarakat (konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam kegiatan menjaankan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis , dan kekacauan dapat dihindari.
3. Menurut Mc. Eachren
Sistem ekonomi dapat didefinisikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa yang dihasilkan. Perbedaan mendasar antara sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana sistem didirikan faktor-faktor produksi. Dalam beberapa sistem, seorang individu mungkin tidak memiliki semua faktor produksi. Sementara di sistem lain, semua faktor ini ditahan oleh pemerintah. Sebagian besar sistem ekonomi di dunia berada di antara dua ekstrem dari sistem.
4. Menurut Chester A Bemand
Sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian itu memiliki ciri dan batas tersendir.
5. Menurut Dumatry (1996)
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.
6. Menurut Gregory Grossman dan M. Manu
Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.
7. Menurut M. Hatta
Sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berdasarkan atas asas kekeluargaan.[5]
b.         Macam-macam sistem ekonomi
Terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang dianut di berbagai negara di dunia ini antara lain sebagai berikut...

1.             Sistem Ekonomi Tradisional
            Sistem ekonomi tradisional ialah suatu sistem ekonomi dalam organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun yang mengandalkan faktor produksi apa adanya.

a. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
          Belum terdapat pembagian kerja yang jelas.
          Bergantung pada sektor pertanian/agraris.
          Memiliki ikatan tradisi sifatnya kekeluargaan, sehingga bersifat kurang dinamis.
          Teknologi produksi sederhana.

b. Kebaikan sistem ekonomi tradisonal
          Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
          Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.
c. Keburukan sistem ekonomi tradisional
          Masyarakat dengan pola pikir statis
          Hasil produksi yang terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
2.                  Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
            Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memiliki kekuasaan yang dominan pada pengaturan kegiatan ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota masyarakat. Sebuah sistem yang menyediakan kebebasan yang cukup untuk semua orang untuk melakukan kegiatan ekonomi tetapi dengan intervensi pemerintah. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan utama yaitu listrik, air, telekomunikasi, energi, industri berat dan sumber pertanian.
Dengan itu, royal control / keadaan pasar dan menjadi peserta utama di pasar menetapkan harga upah. Negara-negara yang mempraktekkan sistem ini adalah negara-negara Eropa Timur, Myanmar, Laos, dan beberapa negara di Afrika, Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).


a. Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
          Seluruh kegiatan perekonomian diatur dan ditetapkan oleh pemerintah baik dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta penepatan harga
          Tidak ada kebebabasan dalam berusaha karena hak milik perorangan atau swasta tidak diakui
          Seluruh alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
b. Kebaikan sistem ekonomi terpusat
          Pemerintah dapat melakukan pengawasan dan pengendalian dengan mudah
          Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan perekonomian.
          Kemakmuran masyarakat merata.
          Terdapat perencanaan pembangunan yang lebih cepat direalisasikan.
c. Keburukan sistem ekonomi terpusat
          Terdapat penindasan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
          Terdapat pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
          Masyarakat tidak dijamin dalam memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
          Pemerintah bersifat paternalistis, artinya aturan ditetapkan oleh pemerintah seluruhnya benar dan harus dipatuhi
3.              Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
            Sistem ekonomi liberal ialah sistem ekonomi berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah. Suatu kondisi dalam mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire[6]. Negara-negara penganut sistem ekonomi liberal antara lain: Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia {yang|dengan} pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
          Swasta/masyarakat diberikan banyak kebebasan dalam melakukan kegiatan perekonomian
          Memiliki kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
          Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi atas semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
b. Kebaikan sistem ekonomi liberal
          Terdapat persaingan yang mendorong kemajuan usaha.
          Campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian ekonomi kecil sehingga memberikan kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
          Produksi berdasar pada permintaan pasar ataupun kebutuhan masyarakat.
          Pengakuan hak milik oleh negara, memberikan mansyarakat semangat dalam berusaha.
c. Keburukan sistem ekonomi liberal
          Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan bagi pihak lemah.
          Dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
          Timbulnya praktik yang tidak jujur yang dengan berlandas  mengejar keuntungan sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum biasa tidak diperhatikan atau dikesampingkan.

4. Sistem Ekonomi Campuran
          Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan tetapi disisi lain pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya ekonomi.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
          Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hiduporang banyak yang dikuasai oleh negara.
          Terdapat campur tangan pemerintah terhadap mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi
          Mekanisme kegiatan perekonomian teradalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
          Hak milik perorangan diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentinga umum.
b. Kebaikan sistem ekonomi campuran
          Sektor ekonomi dikuasai oleh pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat.
          Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
          Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
c. Keburukan sistem ekonomi campuran
          Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
          Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya

5. Sistem Ekonomi Pancasila
             Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang didasari dari jiwa ideologi Pancasila yang dalamnya terdapat makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi berdasarkan usaha bersama dengan asas kekeluargaan dan kegotong royongan dari, ole, dan untuk rakyat dalam bimbingan dan pengawasan pemerintah.
             Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila - Ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B No. 14. Berikut ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila.
Pasal Perkara 33 Setelah Amandemen 2002
          Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
          Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
          Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
          Perekonomian nasional diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi secara prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
          Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal diatur dalam undang-undang.
GBHN Bab III B No. 14
          Pembangunan ekonomi didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan masyarakat memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan {yang|dengan} nyata.
7. Sistem Ekonomi Komunis
Sistem ini tidak fokus pada kepemilikan properti pribadi dan sisi langsung ke basis pasar bebas. Semua transfer dan sumber daya penagihan semua diatur oleh kerajaan / negara. Orang-orang dan kontrol langsung dibenarkan pribadi sumber daya negara.
Alih-alih sumber daya negara untuk orang-orang yang dibebankan oleh kehendak kerajaan / negara. Sistem ini telah diadopsi oleh Uni Soviet, Republik Rakyat Cina, Kuba dan beberapa negara Afrika. Sistem ini juga telah runtuh di beberapa buah negara asta akan memiliki orang.
8. Sistem Ekonomi Islam
Kegiatan ekonomi Islam adalah kewajiban penting dalam Islam. Tuntutan ekonomi dalam Islam sangat penting sebagai cara hidup yang Muslim mengintegrasikan kecenderungan ini bahan manusia dan spiritual.
Prinsip-prinsip ekonomi Islam yang terkandung dalam Al-Quran dan sunah Nabi Alih-alih sumber-sumber ini, ulamak-ulamak dan ahli di bidang ekonomi Islam mengupas beberapa prinsip sistem ekonomi Islam.
Prinsip – prinsip-prinsip utama yang dirumuskan dalam ekonomi Islam
          Konsep pemilik dan Khilafah
          Integrasi Antara Nilai Moral Dan Kegiatan Ekonomi
          Sikap positif terhadap Aktivitas Dan Pembangunan Ekonomi
          Tagihan awalnya kekayaan.
          Distribusi laba rugi.
Semua sistem-sistem ekonomi diatas sebagai jawaban atau penyelesai masalah ekonomi yaitu apa barang dan jasa yang harus di produksi?,  bagaimana barang dan jasa  produksi?, dan untuk siapa barang dan jasa tersebut di produksi?. Semua masalah tersebut terjawab dalam sistem-sisem  ekonomi. Setiap masyarakatmenyelesaikan tiga masalah pokok dengan cara yang berbeda. Hal itu tergantung sistem ekonomi yang digunakan perekonomian tersebut. Dalam analisa ekonomi sistem ekonomi dibedakan dalam tiga bentuk: (i)perekonomian pasar bebas, faktor-faktor produksi yang di miliki pihak swasta dan mereka mempunyai kebebasan untuk menggunakanya, mekanisme pasar akan petunjuk dalam usaha masyarakat untuk menyelesaikan msalah-masalah ekonomi. (ii) Sistem perencanaan pusat, melalui kepemilikanya ini pemerintah akan menentukan penggunanaan faktor-faktor produksi yang tersedia dan alokasinya ke berbagai unit produksi. (iii) Sistem ekonomi campuran, analisa mengenai cara-cara produksi yang terbaik untuk menyedikan barang dan jaa yang dibutuhkan, sektor rumah tangga akan memberikan petunjuk kepada mereka tentang jenis-jenis serta jumlah faktor produksi yang akan digunakan dalam proses produksi. Interaksi diantara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar faktor akan menentukan jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan dan pendapatn yang mereka terima. Dengan demikian interaksi antara sektor rumah tangga dan sektor perusahaan di pasar faktor akan memberi jawaban persoalan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari permasalahan-permasalahan ekonomi yang hadir dalam suatu perekonomian sangatlah komplek, dari apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa di produksi sehinga menimbulkan kaidah-kaidah ekonomi. Pengaturan kegiatan ekonomi dan masalah ekonomi menjadi dasar dalam pengambilan kepusan yang bijak dalam menentukan dan mengunakan faktor produksi scara efisien dan mampu menghasilkan keuntungan yang maksimum.
Sistem-sistem ekonomi yang ada menjadi alat untuk memecahkan masalah ekonomi, Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.Lalu sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebagai contoh Sebuah perekonomian terencana (planned economies) yaitu sistem perekonomian yang memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi semua di atur oleh pemerintah. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
B.     Saran
Apapun sistem ekonomi yang diganakan suatu negara harus di sesuaikan dengan kemaslahatan masyarakatnya dalam perencanaan dan menggunakan faktor –faktor produki dan konsumsi,individu,perusahaan dan masyarakatlah yang menjadi objek kegiatan ekonomi.



DAFTAR PUSTAKA
Sutarno,dkk. 2014. Konomi . jakarta. PT Wangsa Jatra Lestari
Sukirno, Sadono. 2010. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta. PT Raja Grafindo persada.
Mardiyanto.2010.Ekonomi.Jakarta : Penerbit Yudhistira.
S,Alam.2007. SPM Ekonomi untuk SMA dan MA. Jakarta : Esis,Penerbit Erlangga
http://echiedp.blogspot.co.id/2012/03/ilmu-ekonomi.html
https://chandrapamungkas.wordpress.com/2011/04/03/pengertian-masalah-pokok-ekonomi-dan-sistem-perekonomian/


________________________________________
[1] Sutarno, et al.,2014, Ekonomi 1, Jakkarta, PT Wangsa Jatra Lestari, hal 40
[2] Ibid hal 42-44
[3] Chandra Pamungkas, Pengertian Masalah Ekonomi Dan Sistem Ekonomi,18 september 2015 https://chandrapamungkas.wordpress.com/2011/04/03/pengertian-masalah-pokok-ekonomi-dan-sistem-perekonomian/,(22:30)

[4] Echi,pengertian sistem ekonomi menurut para ahli,19 september 2015, http://echiedp.blogspot.co.id/2012/03/ilmu-ekonomi.html, (20:10)
[5] Ibid
[6] Sadono sukirno, 2010, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, cet-25, Jakarta, rajawali pers, hal 64


Comments

Popular Posts